Rabu, 04 November 2020

BENTUK HUBUNGAN SOSIAL INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM MASYARAKAT

 

Hubungan sosial merupakan fenomena sosial yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan sosial dalam masyarakat heterogen cenderung bersifat kompleks. Apa saja bentuk-bentuk hubungan sosial dalam masyarakat? Bentuk-bentuk hubungan sosial dalam masyarakat sebagai berikut.

 

1.     Hubungan antar individu

            Hubungan sosial antar individu adalah hubungan sosial yang dilakukan oleh dua orang individu. Berbicara dengan teman sebangku berjabat tangan dengan orang lain dan menelepon orang lain merupakan contoh hubungan sosial antar individu. contoh tersebut merupakan hubungan sosial antar individu karena dilakukan oleh dua individu yang saling memberi stimulus (rangsangan)  dan respon (umpan balik).Stimulus dan respon tersebut dapat terlihat melalui komunikasi ataupun saling memberi reaksi dengan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

            Berbicara dengan teman dan berjabat tangan merupakan contoh hubungan sosial yang dilakukan secara langsung. Artinya hubungan sosial tersebut dilakukan dengan bertemu langsung atau melalui kontak sosial secara langsung. Adapun menelpon teman merupakan hubungan sosial secara tidak langsung karena dilakukan melalui alat perantara yaitu telepon. Hubungan sosial antar individu memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a.     Dilakukan oleh dua individu.

b.    Terdapat pihak yang menyampaikan pesan dan Pihak yang memberikan respon.

c.     Cenderung membentuk komunikasi dua arah yang bersifat antarpribadi.

 

2.  Hubungan antar individu dan kelompok

 Hubungan sosial antar individu dan kelompok merupakan hubungan timbal balik yang melibatkan individu dan suatu kelompok dalam masyarakat. Hubungan sosial antara individu dan kelompok dibagi menjadi dua bentuk sebagai berikut.

a.     Hubungan antar individu dan kelompoknya

 Hubungan sosial antar individu dan kelompok cenderung membentuk interaksi sosial yang lebih tinggi daripada hubungan sosial antar individu. hubungan sosial antar individu dan kelompok tidak hanya terbatas pada "aku "  dan "kamu", tetapi telah mengandung penafsiran mengenai kelompok, Perilaku yang seharusnya dilakukan anggota-anggotanya, dan tujuan kelompok. dengan demikian, hubungan sosial antar individu dan kelompok merupakan hubungan sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan bersama ( tujuan yang ingin dicapai).

 Contoh hubungan sosial antar individu atau kelompok adalah seorang calon ketua OSIS berkampanye di depan teman-temannya. calon ketua OSIS merupakan individu,  Adapun teman-temannya merupakan kelompok. Hubungan sosial antara individu dan kelompok terjalin ketika calon ketua OSIS menyampaikan orasi/kampanye. Selanjutnya kelompok siswa memperhatikan dan memberi tanggapan mengenai kampanye tersebut. Hubungan antar individu dan kelompok memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 

1)     Dilakukan oleh individu dan kelompok.

2)     Melibatkan organisasi atau kelompok sosial.

3)     Membentuk komunikasi dua arah antara individu dan kelompok.

4)     Terdapat Pesan yang disampaikan oleh individu kepada kelompok atau sebaliknya.

b.  hubungan antar individu dan kelompok lain

Konsep hubungan antara individu dan kelompok lain sama dengan konsep yang telah dijelaskan pada pembahasan tentang hubungan antar individu dan kelompoknya.  Perbedaannya terdapat pada kelompok yang melakukan hubungan sosial. Kelompok lain yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu kelompok diluar keanggotaan individu. kelompok lain yang disebut "mereka" Dapat berpengaruh terhadap hubungan sosial dalam masyarakat. Contoh hubungan antara individu dan kelompok lain sebagai berikut.

1)  Seorang dokter memberikan pengarahan tentang kesehatan terhadap peserta didik di SMA Negeri 1 Riau silip.

2)     Seorang kuli panggul menawarkan jasanya kepada ibu-ibu di pasar.

 

 Dalam contoh hubungan sosial tersebut kelompok lain yang ditunjukkan adalah dokter yang memberikan pengarahan kepada peserta didik. dokter adalah seorang individu yang bukan merupakan anggota kelompok  Peserta didik di sekolah.  begitu pula seorang kuli panggul yang melakukan interaksi dengan ibu-ibu di pasar. Seorang kuli panggul bukan merupakan anggota dari perkumpulan ibu-ibu sehingga menunjukkan hubungan antar individu dan kelompok lain.

 

3.  hubungan antara kelompok dan individu

Hubungan sosial antar kelompok dan individu merupakan hubungan yang terjadi antara kelompok dan individu. Kelompok memiliki peran menyampaikan pesan/informasi kepada individu. Contoh hubungan antar kelompok dan individu adalah beberapa petugas museum mengenalkan lingkungan museum kepada seorang pejabat pemerintah.

 

4.  hubungan antar kelompok dalam masyarakat

 hubungan sosial antara kelompok dan kelompok (antarkelompok)  Merupakan hubungan sosial yang terjalin antar dua kelompok atau lebih. Artinya kelompok-kelompok tersebut saling menyampaikan dan menerima pesan.  contoh hubungan antar kelompok dalam masyarakat adalah studi banding dan perlombaan secara berkelompok dari sering beregu.

 Kelompok dalam studi banding akan bertukar informasi mengenai sekolah masing-masing. Sementara itu dalam perlombaan secara berkelompok cenderung terdapat upaya-upaya tiap pihak untuk memenangi pertandingan. saling menyampaikan informasi bertukar pikiran dalam studi banding serta usaha tiap-tiap kelompok untuk memenangi pertandingan merupakan bentuk interaksi sosial.

Hubungan sosial antar kelompok dapat terjadi secara formal dan tidak formal. Hubungan sosial antar kelompok secara formal akan terjadi apabila berkaitan dengan pencapaian tujuan Lembaga atau organisasi sosial. Contoh hubungan formal adalah studi banding dan perlombaan antar lembaga, misalnya sekolah dan perusahaan. Sementara itu hubungan sosial antar kelompok secara tidak formal cenderung terbentuk karena hubungan tersebut dilakukan oleh kelompok yang tidak memiliki struktur dan tujuan kelembagaan. Contoh hubungan sosial antar kelompok tidak formal adalah keterlibatan beberapa kelompok masyarakat di suatu desa untuk melaksanakan kerja bakti desa atau gotong royong.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan sosial antar kelompok secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a.     Melibatkan dua anggota kelompok atau lebih.

b.     Membentuk komunikasi dua arah antara kelompok.

c.     Melibatkan organisasi atau kelompok kelompok dalam masyarakat.

 

 Perlu kamu tahu

 

Dimensi hubungan antar kelompok

            hubungan antar kelompok tidak terbentuk secara tiba-tiba tetapi melalui akumulasi dari beberapa hubungan sosial yang sebelumnya sudah terbentuk. Terdapat hubungan antara Sikap perilaku, Dan gerakan sosial yang muncul di antara kedua kelompok. dalam hal ini Kinloch mengkaji  Hubungan sosial antar kelompok melalui beberapa dimensi berikut.

1.     Dimensi sejarah yaitu mengarah pada proses tumbuh dan berkembangnya hubungan sosial antar kelompok.

2.     Dimensi sikap yaitu mengkaji hubungan sosial antar kelompok yang dilihat dari sikap anggota kelompok terhadap kelompok lainnya. hal ini biasanya menyangkut masalah stereotip dan prasangka.

3.     Dimensi gerakan sosial yaitu melihat pada gerakan yang dilancarkan oleh suatu kelompok untuk membebaskan diri dari dominasi kelompok lain. gerakan sosial terlihat sebagai usaha mengubah hubungan sosial antar kelompok yang sudah ada atau mempertahankan tatanan yang sudah ada.

4.     Dimensi perilaku yaitu menyangkut perilaku anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain. Hal ini menyangkut perilaku diskriminasi dan pemeliharaan jarak sosial.

5.     Dimensi institusi yaitu mendasari hubungan antar kelompok yang meliputi institusi dalam masyarakat seperti institusi sosial politik ekonomi hukum kesehatan dan keluarga. institusi ini dapat memperkuat pengendalian sosial sikap dan hubungan antar kelompok.


Sumber : 

Minggu, 01 November 2020

UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

 Berbagai upaya dilakukan masyarakat untuk menjaga stabilitas sosial memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup bersama. Akan tetapi permasalahan sosial tidak dapat dihindari oleh masyarakat. Oleh karena itu anggota masyarakat melakukan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan sosial.

 

1.     Upaya mengatasi permasalahan sosial berdasarkan sifatnya

Berdasarkan sifatnya permasalahan sosial dapat dicegah melalui upaya preventif dan diatasi melalui upaya represif.

 

a.      Upaya preventif

            Upaya preventif merupakan upaya mencegah permasalahan sosial dengan cara menjauhkan diri dari pola-pola kejahatan dan mendekatkan diri pada perilaku yang sesuai nilai dan norma sosial.  pencegahan terjadinya perumusan sosial dalam masyarakat merupakan upaya yang sengaja direncanakan dan dilakukan.  Permasalahan sosial dalam masyarakat dapat dicegah melalui upaya-upaya berikut.

1)     Penanaman pemahaman agama

            Agama merupakan sumber kebenaran yang Tidak diragukan lagi. agama menjadi pedoman hidup bagi manusia sehingga segala perilaku yang mencerminkan ketaatan beragama dapat menghindarkan manusia dari kejahatan dan perbuatan merugikan.

            Adapun fungsi penanaman pemahaman nilai-nilai agama untuk mencegah timbulnya permasalahan sosial sebagai berikut.

 

a)     Mengajarkan kebaikan dan kebenaran sehingga setiap penganutnya dapat menghindari perbuatan yang dianggap buruk atau salah.

b)     memberikan pegangan dalam menjalani kehidupan dan menyelesaikan masalah hidup yang dialami manusia.

c)     mengawasi perilaku masyarakat melalui ajaran ajaran agama dengan sanksi yang bersifat Hakiki.

d)     menjaga kerukunan hubungan antar umat beragama.

2)    Penerapan etika sosial

Etika sosial merupakan sistem nilai yang berhubungan dengan sesuatu yang dianggap baik atau buruk dan pantas atau tidak pantas dalam masyarakat. Penerapan etika sosial Sama halnya dengan proses sosialisasi menanamkan nilai dan norma dalam diri seseorang.

Penanaman etika sosial pertama dan utama dilakukan oleh keluarga yaitu anak mulai diajari perbuatan baik oleh keluarga. Keluarga juga berperan mengawasi dan mengendalikan perilaku anggota keluarga agar sesuai nilai dan norma dalam masyarakat. Anak selanjutnya belajar mengenal etika sosial melalui lembaga pendidikan yaitu sekolah. sekolah merupakan miniatur masyarakat sehingga anak mulai belajar bersosialisasi dan menerapkan etika sosial yang dipelajari dari keluarga. Selain itu anak mulai menerapkan etika sosial yang telah dipelajari dalam kehidupan sosial masyarakat.

Mengajarkan etika sosial Sama halnya dengan mengajarkan nilai dan norma dalam masyarakat. membiasakan anak sejak dini untuk memiliki etika sosial dapat memudahkan proses interaksi sosial anak dalam bermasyarakat. sementara itu anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat akan dianggap berperilaku menyimpang dari kebudayaan masyarakat yang berlaku umum.

 

3)    Perencanaan sosial

Perencanaan sosial merupakan upaya mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat. Perencanaan sosial lebih bersifat preventif karena kegiatannya memuat pengarahan dan bimbingan sosial mengenai cara-cara hidup bermasyarakat yang lebih baik.

Perencanaan sosial yang matang perlu dilakukan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Secara sosiologis perencanaan sosial didasarkan pada prinsip dan pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Perubahan sosial menuju arah yang lebih baik dapat direncanakan melalui perencanaan sosial. perencanaan sosial perlu memperhatikan berbagai aspek kehidupan agar dapat mengakomodasikan berbagai kebutuhan dan kepentingan masyarakat. menurut ogburn dan nimkoff terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan perencanaan sosial. syarat-syarat perencanaan sosial hendaknya mempertimbangkan aspek-aspek berikut.

a)     perkembangan modernitas sosial masyarakat

modernitas ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat. pengetahuan dan teknologi yang maju mendorong masyarakat berpikir kritis serta rasional. Kondisi ini menyebabkan munculnya kesadaran melakukan perubahan dan memperbaiki kualitas hidup.

b)     sistem pengumpulan dan analisis informasi yang baik

sistem pengumpulan informasi dan analisis yang baik digunakan untuk mengetahui kondisi serta menentukan solusi tepat dalam mengatasi permasalahan sosial. Informasi yang ilmiah dan terpercaya dapat meyakinkan masyarakat mengenai perencanaan sosial yang akan dilakukan.

c)     dukungan masyarakat

perencanaan sosial memerlukan dukungan masyarakat. dukungan masyarakat dapat diperoleh melalui upaya upaya sosialisasi. Dalam memberikan sosialisasi tingkat pendidikan dan keluasan berpikir masyarakat sangat dibutuhkan. Sosialisasi dapat mempengaruhi opini dan respon masyarakat.

 

 

d)     pemimpin yang progresif

sebagai seorang yang mengemban tugas mengarahkan masyarakat, Pemimpin harus memiliki visi dan misi mengarah pada kemajuan masyarakat. pemimpin yang berwawasan luas dapat membawa perkembangan masyarakat kearah kemajuan.

apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi perencanaan sosial masyarakat dapat berjalan dengan baik. Setiap unsur saling berhubungan dan memerlukan koordinasi yang baik. perencanaan sosial merupakan tanggung jawab bersama untuk mencapai kesejahteraan.

 

B.  Upaya represif

Represif merupakan usaha yang bertujuan mengembalikan keserasian dalam masyarakat yang pernah mengalami gangguan. Upaya Represif bersifat memperbaiki permasalahan sosial yang sudah terlanjur terjadi dalam masyarakat. upaya memperbaiki permasalahan sosial dapat berupa pelatihan kerja/keterampilan,  membangun kembali sarana prasarana yang rusak,  daur ulang, dan rehabilitasi. Selain itu upaya Represif dapat berupa penegakan hukum atau memberikan sanksi terhadap warga masyarakat yang melanggar norma sosial.

penegakan hukum di Indonesia dilakukan oleh kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. sementara itu aparatur penegak hukum negara adalah kepolisian, Jaksa dan Hakim. polisi berperan memberikan perlindungan hukum melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka ataupun pelaku kejahatan. Jaksa berperan menyelidiki dan menuntut dakwaan serta Hakim berperan memutuskan perkara.

Hukum memiliki aturan jelas yang ditulis dan dibukukan sehingga masyarakat dapat mengetahui hukum yang berlaku. dengan demikian pengawasan penegakan hukum merupakan kewajiban bagi setiap orang karena hukum dapat dipelajari dan diketahui oleh setiap orang. hukum bersifat tegas dan memaksa Oleh karena itu Setiap orang wajib menaati hukum yang berlaku. Peran aparatur negara dalam menegakkan hukum di Indonesia sangat penting dalam mewujudkan stabilitas sosial masyarakat.

penegakan hukum merupakan tanggung jawab setiap warga negara. Seiring perkembangan zaman penegakan hukum dapat diakses melalui media massa. masyarakat dapat ikut mengawasi penegak hukum negara melalui berbagai media yaitu televisi radio surat kabar internet dan jejaring sosial lainnya. dengan demikian media massa berperan menyampaikan informasi dan membantu mengawasi penegakan hukum negara.

 

C.  Pengendalian sosial gabungan

pengendalian sosial gabungan merupakan upaya yang bertujuan mencegah terjadinya penyimpangan sosial sekaligus mengembalikan kondisi masyarakat sesuai norma-norma sosial. pengendalian sosial gabungan memadukan antara upaya preventif dan represif. Upaya pengendalian gabungan dilakukan melalui dua tahap yaitu mencegah munculnya permasalahan sosial dan melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan sosial dalam masyarakat. contoh upaya pengendalian gabungan yaitu pemerintah dan pihak swasta melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba melalui iklan poster dan penyuluhan(preventif). Meskipun demikian masih ada anggota masyarakat yang mengkonsumsi narkoba. untuk mengembalikan ketertiban akibat masalah tersebut dilakukan rehabilitasi bagi pelaku.  sementara itu pengedar narkoba dijatuhkan sanksi pidana oleh lembaga hukum(represif).

 

2.  Upaya mengatasi permasalahan sosial berdasarkan prosesnya

upaya mengatasi permasalahan sosial berdasarkan prosesnya dapat dibedakan sebagai berikut.

a.     persuasif

Persuasif merupakan pengendalian permasalahan sosial yang dilakukan tanpa kekerasan. persuasif dapat dilakukan melalui saran ajakan dan bimbingan individu atau kelompok untuk mematuhi nilai serta norma yang berlaku dalam masyarakat.

b.      Koersif

Koersif merupakan pengendalian permasalahan sosial yang dilakukan dengan cara kekerasan atau paksaan untuk membentuk ketertiban sosial. Upaya koersif dapat dilakukan melalui dua cara berikut.

1)    Kompulsi ( compulsion)  merupakan pemaksaan terhadap seseorang agar taat dan patuh terhadap norma-norma sosial yang berlaku.

2)    Pervasi (pervasion)  merupakan penanaman norma-norma yang dilakukan berulang-ulang agar norma tersebut merasuk dalam kesadaran seseorang.

Melalui subbab materi ini Anda diharapkan dapat berpartisipasi mencegah dan mengatasi permasalahan sosial dalam masyarakat. upaya tersebut dapat dimulai dari diri sendiri serta keluarga dengan memperkuat nilai agama moral dan etika sosial. dengan demikian permasalahan sosial di lingkungan terkecil dapat dicegah dan selanjutnya upaya mencegah dan mengatasi permasalahan sosial dapat dikembangkan dalam masyarakat melalui beberapa pengendalian sosial berupa ajakan himbauan bahkan hukuman. upaya tersebut dilakukan agar terwujudnya ketertiban sosial dalam masyarakat.



Sumber : Sosiologi Perminatan Ilmu-ilmu Sosial oleh Farida Rahmawati dan Fitria Wijayanti

BERBAGAI PERMASALAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN PUBLIK

 

 Berikut beberapa permasalahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

 

A.   Masalah kependudukan

            Kependudukan berkaitan dengan demografi demografi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan grafein yang berarti menulis. Jadi demografi dapat diartikan tulisan mengenai rakyat atau penduduk. Masalah kependudukan atau demografi di tiap-tiap negara berbeda. Pada negara miskin/berkembang jumlah penduduk relatif banyak, lapangan pekerjaan dan perekonomian masyarakat relatif rendah. Sementara itu negara-negara maju memiliki jumlah penduduk relatif sedikit/stabil lapangan pekerjaan memadai dan tingkat perekonomian masyarakat stabil atau mencukupi. Selain itu masalah perpindahan penduduk seperti urbanisasi termasuk permasalahan kependudukan.

            Urbanisasi menyebabkan semakin banyak pemukiman kumuh di daerah perkotaan. Pemukiman kumuh merupakan permasalahan sosial yang dapat memicu masalah lingkungan seperti banjir karena tumpukan sampah dan tata kelola bangunan yang tidak ramah lingkungan.

            Penduduk merupakan sumber daya yang berperan penting dalam memajukan negara karena penduduk merupakan subjek sekaligus objek pembangunan. Negara memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Masalah kependudukan dapat diatasi melalui program Keluarga Berencana (KB), perpindahan penduduk atau transmigrasi, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan kesehatan masyarakat.

 

B.   Kemiskinan

            Pada umumnya masalah kemiskinan terjadi di setiap negara yang memiliki angka ketergantungan tinggi, artinya jumlah penduduk yang bekerja lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk yang tidak bekerja (pengangguran) yang belum mendapatkan pekerjaan. Penduduk yang tidak bekerja yaitu penduduk yang masih berada pada usia dibawah 15 tahun serta penduduk usia lanjut yang sudah tidak produktif pada usia di atas 65 tahun. Sementara itu masyarakat yang menganggur (belum memperoleh pekerjaan) merupakan usia produktif (berusia 15-64 tahun ), namun belum memperoleh pekerjaan.

            Menurut Soerjono Soekanto kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai taraf kehidupan kelompok.  Kondisi tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan memanfaatkan tenaga, mental, ataupun fisik dalam kelompok tersebut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan pada September 2019 mencapai 9,22 persen. Angka ini turun 0,19 persen poin terhadap Maret 2019 dan menurun 0,44 persen poin terhadap September 2018. Sementara jumlah penduduk miskin pada September 2019 tercatat 24,79 juta orang.

 

 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan sebagai berikut.

a)    Prosesnya standar pendapatan perkapita masyarakat.

b)    menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.

c)    biaya hidup yang tinggi.

d)    pembagian subsidi income pemerintah yang kurang merata.

 

 

 

 Adapun indikator kemiskinan yang dikutip dari Badan Pusat Statistik sebagai berikut:

a)    ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pokok/sandang papan dan pangan.

b)    tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya/kesehatan, pendidikan, sanitasi air bersih, dan transportasi.

c)    tidak adanya jaminan masa depan karena tidak mempunyai investasi untuk pendidikan dan keluarga.

d)    kerentanan terhadap guncangan, baik yang bersifat individual maupun massa.

e)    rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.

f)     Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.

g)    tidak adanya akses dalam lapangan pekerjaan dan mata pencaharian yang berkesinambungan.

h)    ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental.

i)      ketidakmampuan dan ketergantungan sosial/anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok Marginal, dan kelompok terpencil.

 

C.   kriminalitas/kejahatan

Kriminalitas atau kejahatan merupakan fenomena sosial yang akan cenderung ada dalam masyarakat.  Kriminalitas/kejahatan dapat dilakukan oleh siapa saja anak-anak, remaja, orang dewasa, dan orang-orang yang telah lanjut usia.

 

Berikut pengertian kriminalitas atau kejahatan menurut beberapa ahli:

1)    Menurut Soerjono Soekanto kejahatan dapat terjadi dalam masyarakat karena adanya tahapan imitasi, pelaksanaan peranan sosial asosiasi diferensiasi/diferensial, kompensasi identifikasi konsep diri pribadi (  self  conception).   dan kekecewaan agresif sebagai proses-proses yang menyebabkan seseorang menjadi penjahat.

 

2)     Menurut Tjafel penjahat dapat dibagi menjadi tiga tipe berberberikut.

a)    penjahat yang melakukan kejahatan didorong oleh faktor psikologis yaitu orang yang sakit jiwa dan berjiwa abnormal namun tidak sakit jiwa

b)    penjahat yang melakukan tindakan pidana karena memiliki cacat jasmani/rohani dan kemunduran jiwa raganya. Tipe ini dibagi menjadi dua yaitu orang-orang yang memiliki gangguan jasmani/rohani sejak lahir dan gangguan yang terjadi pada usia muda/usia lanjut. Gangguan ini menyebabkan mereka kesulitan memperoleh pendidikan dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

c)    penjahat karena faktor-faktor sosial, misalnya karena kebiasaan, adanya kesempatan, faktor kebetulan atau pertama kali dan penjahat berkelompok.

 

Dengan demikian kejahatan atau  crime merupakan perilaku yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial sehingga masyarakat menentangnya.

 

D.   Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa Inggris yaitu corrupt. Dalam bahasa Latin korupsi berasal dari perpaduan dua kata com yang berarti bersama-sama dan rumpere yang berarti pecah atau jebol.  Istilah korupsi dapat dinyatakan sebagai suatu perbuatan tidak jujur atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian. Dalam praktiknya korupsi lebih dikenal sebagai kegiatan menerima uang yang ada hubungannya dengan jabatan untuk kepentingan pribadi. jadi korupsi lebih ditekankan pada perbuatan yang merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas untuk keuntungan pribadi atau golongan.

 

E.    Kesenjangan sosial

 

Kesenjangan sosial merupakan situasi atau keadaan sosial yang tidak seimbang. Ketidakseimbangan disebabkan oleh kesalahan fungsi dan kedudukan anggota masyarakat baik di lingkungan keluarga masyarakat maupun negara. Ketidakseimbangan terlihat dengan adanya jarak antara tingkatan dalam stratifikasi sosial.

Kesenjangan sosial dapat terjadi karena tidak terpenuhinya persyaratan fungsional suatu sistem sosial seperti adaptasi, pencapaian tujuan-tujuan, dan integrasi antar anggota.  Sebagai contoh, persyaratan adaptasi yang tidak tidak terpenuhi dalam subsistem ekonomi menyebabkan kesenjangan ekonomi berupa ketimpangan pendapatan ekonomi antar anggota masyarakat selanjutnya muncul golongan masyarakat kelas bawah kelas menengah dan kelas atas.

Kesenjangan sosial ditinjau dari teori sistem sosial yang dikemukakan Talcott Parsons dimaknai sebagai sebuah ketidak sesuaian antara realitas sosial dan fungsi dan sistem sosial. Menurut Talcott Parson kesenjangan sosial mencuat karena terdapat kesalahan dalam sistem sosial sehingga fungsi dan keseimbangan sistem terganggu.

 

F.    Ketidakadilan

            Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu berkaitan dengan 2 orang atau benda. Apabila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, tiap-tiap orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Jika tidak sama, tiap-tiap orang akan menerima bagian yang tidak sama. Pelanggaran terhadap proporsi tersebut mewujudkan ketidakadilan.

            Menurut seorang ahli hukum Romawi Ulpianus Keadilan adalah tribuere jus suum cuiqe yang berarti memberi masing-masing haknya.  Dengan kata lain Keadilan adalah pemenuhan hak sedangkan ketidakadilan adalah pengingkaran hak sebagai contoh seorang yang tanah pekarangannya tergusur karena pelebaran jalan berhak menerima ganti rugi secara layak Jika ia tidak diberi ganti rugi yang layak berarti telah terjadi ketidakadilan.

 

1)     Keadilan menurut sumbernya diklasifikasikan sebagai berikut.

a)    keadilan  individual yaitu keadilan yang bergantung pada  baik atau buruk tiap-tiap individu.

b)    keadilan sosial yaitu keadilan yang pelaksanaannya bergantung pada struktur struktur dalam bidang politik ekonomi sosial budaya dan ideologi.

 

2)    Keadilan menurut jenisnya dibedakan sebagai berikut.

a)    Keadilan legal atau keadilan moral terwujud apabila setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut kemampuannya. Dengan kata lain, keadilan terwujud apabila setiap orang melaksanakan pekerjaan menurut sifat dasarnya yang paling sesuai.

b)    Keadilan distributif terwujud apabila hal-hal yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan secara tidak sama.

c)    Keadilan kumulatif terwujud apabila tindakannya tidak bercorak ekstrem sehingga merusak atau menghancurkan pertalian dalam masyarakat menjadi tidak tertib.

 

G.   Konflik/pemberontakan dan peperangan

Konflik dapat diartikan sebagai pertentangan antar dua pihak baik individu maupun kelompok. Konflik dapat berupa pemberontakan dan peperangan. Pemberontakan merupakan permasalahan sosial dalam kelompok itu sendiri. sementara itu peperangan merupakan konflik melalui kekerasan yang terjadi antara satu negara atau kelompok masyarakat dan kelompok lainnya.

Konflik berhubungan dengan stabilitas dalam masyarakat. Baik peperangan maupun pemberontakan cenderung berdampak negatif. Pemberontakan dan peperangan selalu ditandai dengan adanya kontak fisik antar kelompok yang bertikai. Kondisi ini dapat berujung pada hilangnya nyawa, hilangnya harta benda, kerusakan fasilitas umum, dan penjarahan. Sementara itu secara fisiologis pemberontakan dan peperangan menimbulkan trauma bagi masyarakat yang menjadi korban.

Untuk menjaga keamanan sosial, masyarakat membentuk lembaga lembaga yang bertujuan menjaga stabilitas sosial. Lembaga-lembaga tersebut seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan. Lembaga lembaga ini berfungsi mengawasi lembaga lembaga lain dalam kehidupan masyarakat serta mengendalikan perilaku masyarakat. Lembaga-lembaga ini memiliki aturan hukum yang jelas dan memiliki sanksi tegas. Sementara itu lembaga keamanan tingkat internasional terdapat pada perserikatan bangsa-bangsa (PBB).

 

H.   Disorganisasi keluarga

Disorganisasi keluarga dapat dikategorikan sebagai permasalahan sosial. keluarga menunjukkan unit terkecil dalam masyarakat dari sudut pandang fungsionalis keluarga dapat diibaratkan sebagai sensor kecil dalam jaringan tubuh. Jika sel-sel ini rusak akan mempengaruhi jaringan dan sistem kerja tubuh. Seperti halnya masyarakat disorganisasi keluarga dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat di sekitarnya.

Disorganisasi keluarga mewujudkan perpecahan keluarga Karena anggota keluarga tidak dapat memenuhi kewajiban sesuai peran masing-masing. disorganisasi keluarga dapat disebabkan adanya hubungan diluar pernikahan, perceraian, kurangnya komunikasi, krisis, dan gangguan biologis ataupun psikologis yang dialami anggota keluarga.

           

Masalah yang timbul akibat disorganisasi keluarga sebagai berikut.

1)     kekerasan dalam rumah tangga ( kekerasan pada istri, anak, atau suami).

2)     aborsi ( pembunuhan janin dalam kandungan).

3)     anak terlantar ( muncul anak-anak yang dibuang oleh orang tuanya)

4)     perdagangan dan eksploitasi pada anak, istri, dan anggota keluarga lainnya.

5)     tindakan asusila oleh anggota keluarga sendiri.

6)     pembunuhan oleh anggota keluarga sendiri.

 

 

 

 

 

            pada dasarnya keluarga memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

 

1)    Fungsi afeksi yaitu memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga.

2)    fungsi proteksi yaitu memberikan perlindungan kepada anggota keluarga.

3)    fungsi sosialisasi yaitu menanamkan nilai-nilai sosial sebelum anak terjun dalam  masyarakat.

4)    fungsi ekonomi berkaitan dengan tugas orang tua memenuhi kebutuhan anggota keluarganya dengan baik. orang tua menyediakan kebutuhan sandang pangan papan dan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka.

 

keluarga yang sehat mampu menjalankan fungsi-fungsi tersebut sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. pada dasarnya disorganisasi keluarga merupakan suatu keadaan transisi menuju masyarakat modern dan kompleks yang disebabkan oleh keterlambatan dalam menyesuaikan diri dengan situasi  sosial ekonomi baru.

 

I.      Masalah lingkungan hidup

Lingkungan hidup manusia berkaitan dengan hubungan antara manusia dan hubungan manusia dengan makhluk lainnya ciptaan Tuhan. Masalah lingkungan hidup menjadi kajian sosiologi dalam memahami permasalahan permasalahan sosial dalam masyarakat. Masalah lingkungan hidup dapat terjadi secara alami atau dipengaruhi oleh campur tangan manusia. Masalah lingkungan hidup akibat gempa angin gunung meletus merupakan masalah lingkungan hidup yang terjadi secara alami. Sementara itu masalah hutan gundul banjir dan pencemaran/polusi merupakan masalah lingkungan hidup yang disebabkan oleh aktivitas manusia karena tidak memperhatikan lingkungan. Peristiwa-peristiwa tersebut berkaitan dengan hubungan manusia dan makhluk lainnya ciptaan Tuhan. Selain itu situasi lingkungan keluarga tetangga dan pekerjaan menjadi bagian dari lingkungan hidup manusia.  pola interaksi antar manusia menghasilkan nilai-nilai norma dan kebudayaan yang membentuk identitas kehidupan masyarakat. Dengan demikian hubungan antara manusia merupakan lingkungan sosial yang menjadi bagian dari lingkungan hidup manusia.

Masalah lingkungan hidup berarti segala bentuk penyimpangan atau pola interaksi kehidupan manusia yang dapat mengganggu aktivitas dan kelangsungan hidup manusia. Manusia merupakan aktor yang melaksanakan segala bentuk perubahan lingkungan hidupnya. Oleh karena itu kelestarian alam dan situasi sosial masyarakat dikendalikan oleh manusia.

Sebagai makhluk yang dikaruniai akal hendaknya manusia menjadi pemimpin yang dapat menjaga keselarasan alam. Lingkungan hidup yang tidak terjaga dengan baik dapat merugikan kehidupan manusia itu sendiri. Perlu adanya pembangunan dan pola interaksi dengan mengedepankan sikap peduli lingkungan agar manusia dapat terus hidup selaras dengan alam dan lingkungan sosial.

 

 

 

 

 

 

 

J.    Pelanggaran norma norma masyarakat

Menurut sudut pandang norma-norma sosial masyarakat pelanggaran yang terjadi dalam masyarakat sebagai berikut.

 

1)    Pelacuran

Pelacuran berasal dari bahasa latin yaitu pro-stituere atau pro-staure yang berarti membiarkan diri berbuat zina. sementara itu prostitute  adalah pelacur atau tuna susila. Tuna susila merupakan tindakan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma dalam masyarakat. Oleh karena itu pelacur diartikan sebagai seseorang yang berperilaku tidak pantas dan dapat menimbulkan masalah atau penyakit kepada orang-orang yang ada disekitarnya ataupun kepada diri sendiri.

 

 Menurut Kartini Kartono pelacur dapat didefinisikan sebagai berikut.

a)    Peristiwa penjualan diri dengan jalan memperjualbelikan Badan Kehormatan dan kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan nafsu nafsu seksual dengan imbalan pembayaran.

b)    Perbuatan perempuan atau laki-laki yang menyebabkan badannya secara seksual agar mendapatkan upah.

 

 Terjadinya tindak pelacuran dapat dilatarbelakangi oleh faktor-faktor berikut.

     Faktor internal yaitu faktor dari dorongan dalam diri seseorang misalnya karena nafsu sifat malas dan keinginan memperoleh uang secara instan.

     Faktor eksternal yaitu daya tarik dari luar karena faktor ekonomi lingkungan pengalaman dan proses sosialisasi keluarga yang tidak sempurna.

 

2)    perjudian

Menurut Kartini Kartono perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap berharga dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan pertandingan perlombaan dan kejadian-kejadian yang belum pasti hasilnya.

Perkembangan teknologi informasi melalui internet menimbulkan bentuk kejahatan baru dalam perjudian yaitu perjanjian melalui internet atau internet gambling. Tindak pidana perjudian melalui internet dilakukan melalui sistem elektronik informasi elektronik dan dokumen elektronik. Pada internet gamebling media digunakan yaitu website, email, dan pesan singkat.

 

3)    Delinkuensi anak

Delinkuensi anak merupakan penyimpangan sosial yang dianggap melanggar nilai dan norma dalam masyarakat. Delinquency anak dapat terjadi karena faktor dari dalam maupun Faktor dari luar. Faktor dari dalam atau internal berhubungan dengan gangguan kejiwaan sejak seseorang lahir. Sementara itu faktor dari luar/eksternal dipengaruhi oleh sosialisasi tidak sempurna yang dilakukan oleh keluarga kelompok bermain sekolah atau lingkungan masyarakat. Delinquency anak dapat berupa keterlibatan anak dalam aktivitas yang bertentangan dengan nilai dan norma misalnya keterlibatan anak dalam geng motor dan tawuran. Penyimpangan sosial juga dapat dilakukan secara individu yaitu pencurian perampokan pencopetan penganiayaan pelanggaran susila penggunaan obat terlarang dan pemerkosaan.

 

4)    Alkoholisme

            Alkoholisme berkaitan dengan kegiatan mengonsumsi minuman keras. Minuman keras telah ada sejak lama dalam kehidupan masyarakat minuman keras tradisional masih diproduksi dan dikonsumsi sebagian masyarakat. Minuman beralkohol tradisional misalnya tuak air tapai dan legen/sari pohon siwalan.  Minuman minuman tersebut apabila mengalami fermentasi akan menghasilkan kadar alkohol cukup tinggi sementara itu minuman keras hasil olahan pabrik diantaranya Wine, Wiski  dan bir.  Mengonsumsi minuman beralkohol tidak baik bagi kesehatan tubuh karena dapat merusak organ vital seperti lambung hati dan ginjal. Oleh karena itu kita wajib menghindari minuman beralkohol Selain itu sikap mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan perintah Agama dapat membentengi diri agar kita terhindar dari perbuatan melanggar norma-norma agama seperti mengonsumsi minuman keras.

 

5)  Homoseksual dan lesbian

            Secara sosiologis homoseksual adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang dengan jenis kelamin yang sama sebagai Mitra seksual. Adapun homoseksualitas merupakan sikap atau pola perilaku para pelaku homoseksual. Homoseksual lebih mengarah pada pria sedangkan lesbian merupakan sebutan bagi wanita. Para pelaku homoseksual dan lesbian menderita konflik batin yang menyangkut identitas diri dan bertentangan dengan identitas sosial mereka. Akibat konflik batin tersebut terdapat kecenderungan mengubah karakteristik seksualnya.

 

 Homoseksual dapat digolongkan menjadi 3 kategori berikut.

a)    golongan yang secara aktif mencari mitra kencan.

b)    golongan pasif  yaitu golongan yang sifatnya menunggu.

c)    golongan situasional yaitu golongan yang mungkin bersikap pasif atau aktif melakukan tindakan tindakan tertentu.

 

Pada taraf tertentu pelaku hubungan sesama jenis dapat dikategorikan sebagai transeksual dan transgender. Transeksual terjadi pada pelaku hubungan sesama jenis yang mengubah kelaminnya menjadi alat kelamin lawan jenisnya. Sementara itu transgender terjadi pada pelaku hubungan sesama jenis yang tidak mengubah alat kelaminnya namun perilakunya cenderung seperti lawan jenisnya.

            Pandangan pandangan sosiologis menyatakan bahwa homoseksualitas merupakan suatu peranan. walaupun derajat keterikatannya pada aspek seksualitas berbeda-beda homoseksualitas merupakan permasalahan sosial karena menunjukkan pelanggaran norma sosial.

 

 

2.  DAMPAK PERMASALAHAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT

            Setiap permasalahan sosial akan berdampak bagi masyarakat. beberapa dampak permasalahan sosial sebagai berikut.

a.     kriminalitas meningkat

b.     terjadinya disorganisasi sosial dalam masyarakat

c.     terjadinya kerusakan akibat perilaku menyimpang dalam masyarakat

d.     meningkatnya kesenjangan sosial dalam masyarakat

e.     pengangguran meningkat.

 

 

Senin, 26 Oktober 2020

GEJALA SOSIAL

 

Realitas sosial dalam masyarakat terjadi karena adanya gejala-gejala sosial seperti kemiskinan dalam masyarakat dapat terjadi karena pendidikan masyarakat rendah lapangan pekerjaan sempit, dan banyaknya pengangguran.

Gejala sosial merupakan fenomena sosial yang terjadi sebagai akibat pola interaksi atau hubungan sosial didalam masyarakat gejala sosial tidak selalu bersifat negatif,  Tetapi dapat pula bersifat positif.

 

  1.  Bentuk-bentuk gejala sosial

Gejala sosial terjadi sebagai hasil interaksi manusia dengan manusia lainnya titik gejala sosial dapat dikenali dalam tindakan individu dan tindakan kolektif, pengelompokan sosial, serta interaksi antara individu dan kelompok sosial.

a.      Tindakan individu dan tindakan kolektif.

Tindakan individu merupakan gejala sosial apabila tindakan tersebut diarahkan kepada orang lain.  Max Weber mendefinisikan tindakan sosial sebagai suatu tindakan individu sepanjang tindakan tersebut mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan pada tindakan orang lain. Selain tindakan individu, gejala sosial juga dapat terbentuk dari tindakan kolektif. Tindakan kolektif adalah suatu tindakan secara spontan, relatif tidak terorganisasi, dan hampir tidak bisa diduga sebelumnya. Contoh tindakan kolektif adalah tindakan orang-orang dalam kerumunan atau bencana titik kerumunan orang-orang yang menonton konser musik merupakan contoh gejala sosial yang menunjukkan realitas sosial berupa globalisasi.

 

b.    Pengelompokan sosial

Pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat dapat terjadi secara alami ataupun disengaja titik kelompok yang terbentuk secara alami misalnya keluarga inti dan kelompok berdasarkan ikatan kekerabatan titik adapun kelompok yang sengaja dibentuk, misalnya organisasi atau komunitas karena kepentingan tertentu.  pembentukan kelompok sosial tersebut dapat mempengaruhi terjadinya realitas sosial dalam mamasyarakat. Sebagai contoh, Terbentuknya keluarga dan organisasi sosial dalam masyarakat berpengaruh terhadap keteraturan sosial. Keteraturan sosial merupakan contoh realitas sosial dalam masyarakat.

 

c.     Interaksi antara individu dan kelompok sosial

Interaksi antara individu dan kelompok sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dan kelompok.  interaksi antara individu dan kelompok sosial dapat berwujud respon individu terhadap stimulus atau informasi/tindakan  Yang diberikan oleh kelompok, atau sebaliknya.

Sebagai contoh, seorang mahasiswa mengajar baca tulis kepada penyandang buta huruf di desa sekarsari. interaksi dalam kegiatan belajar baca tulis tersebut dapat terjadi antara individu dan kelompok,  yaitu antara mahasiswa dan kelompok belajar yang masih buta huruf.

 

2.    Fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial

Gejala sosial dalam masyarakat dapat dikenali dengan mengkajinya menggunakan  Ilmu sosiologi. fungsi sosiologi dalam mengenali gejala sosial dapat dijabarkan sebagai berikut:

a.        Fungsi sosiologi dalam penelitian sosial

            Untuk menjelaskan gejala sosial secara logis dan ilmiah diperlukan penelitian sosial. Penelitian sosial dalam sosiologi merupakan penyelidikan yang bertujuan menemukan berbagai fakta sosial yang bermanfaat dalam membuat perencanaan pembangunan ataupun pemecahan masalah sosial. penelitian sosiologi memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:

 

                                    1.        sosiologi mampu memahami simbol kata-kata, kode, dan istilah yang digunakan masyarakat sebagai objek penelitian empiris.

                                    2.        Sosiologi memahami pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.

                                    3.        sosiologi mampu mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang muncul dalam bermasyarakat.

                                    4.        sosiologi mampu melihat berbagai kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat yang disebabkan faktor-faktor tertentu.

                                    5.        sosiologi berhati-hati dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir irasional dan subjektif.

 

Penelitian sosial dalam sosiologi harus dilakukan dengan metode ilmiah yang sistematis. Pada umumnya, metode penelitian sosiologi dibedakan menjadi kuantitatif dan kualitatif metode penelitian kuantitatif digunakan untuk mengkaji gejala sosial yang dapat digeneralisasikan ke dalam bentuk angka dan diselesaikan dengan statistik. sedangkan  Penelitian kualitatif digunakan untuk mengkaji gejala sosial yang tidak dapat diselesaikan menggunakan penelitian kuantitatif. Contoh tema penelitian kuantitatif adalah hubungan antara zat belajar dan prestasi belajar peserta didik Adapun contoh tema penelitian kualitatif adalah fenomena maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.

 

b.     Fungsi sosiologi dalam memecahkan masalah sosial

Masalah sosial merupakan suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat sehingga membahayakan kehidupan masyarakat. Berdasarkan sumbernya, masalah sosial diklasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu masalah sosial karena faktor ekonomi, Biologi, Psikologi, dan kebudayaan.

Menurut roucek dan Warren,  masalah sosial ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri titik dengan kata lain, manusia merupakan penyebab munculnya masalah sosial nya sendiri titik contoh masalah sosial yang sering terjadi dalam masyarakat yaitu masalah kependudukan atau demografi, kemiskinan kriminalitas/kejahatan, korupsi,  kesenjangan sosial, ketidakadilan, konflik, disorganisasi keluarga, masalah lingkungan hidup, dan pelanggaran norma-norma masyarakat.

Secara umum ada dua metode dalam mengatasi masalah sosial yaitu preventif dan Represif. Metode preventif diterapkan dengan mengadakan penelitian terhadap gejala-gejala sosial yang menimbulkan masalah sosial. Metode Represif merupakan proses penanggulangan secara langsung terhadap masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat. Artinya, tindakan penanggulangan baru dilakukan setelah gejala-gejala sosial dalam masyarakat dipastikan sebagai masalah sosial.

 

c.      Fungsi sosiologi dalam pembangunan sosial

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan dengan sengaja atas dasar rencana tertentu.  tujuan proses pembangunan adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat secara materiil dan spiritual.  fungsi sosiologi dalam proses pembangunan sebagai berikut.

                    1.        Tahap perencanaan berguna untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan masyarakat.

                    2.        Tahap pelaksanaan berguna untuk mengidentifikasi kekuatan dalam masyarakat dan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat.  pelaksanaan pembangunan akan terus diawasi oleh pihak yang terlibat, baik pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM)  agar tidak terjadi penyelewengan.

                    3.        Tahap evaluasi tahap evaluasi dilakukan dengan menganalisis dampak pembangunan. Evaluasi dapat digunakan untuk menilai keberhasilan pembangunan dan mengidentifikasi kekurangan atau kemunduran pembangunan. dengan demikian, dapat dilakukan pengadaan,  Penambahan, dan peningkatan kualitas secara seimbang.

 

Fungsi sosiologi dalam pembangunan adalah memberikan informasi terkait dampak sosial pembangunan. dengan demikian, Pembangunan dapat dilaksanakan sesuai kemampuan serta memperhatikan dampak sosial, misalnya berupa perubahan  Sosial.

 

d.  Fungsi sosiologi dalam perencanaan sosial

Kebijakan sosial merupakan serangkaian upaya/strategi, Rencana, dan tindakan yang digunakan untuk mengatasi masalah sosial dan memenuhi kebutuhan sosial masyarakat. Secara umum, sosiologi memiliki beberapa kegunaan dalam perencanaan sosial.

                    1.        Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat dari taraf tradisional sampai taraf modern.

                    2.        Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antar golongan, proses perubahan, dan pengaruh penemuan baru. Dengan demikian, perencanaan pada masa depan yang disusun atas dasar faktual dalam masyarakat dapat dipertanggungjawabkan secara sosiologis.

                    3.        Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas.

                    4.        Dengan berpikir secara logis, suatu perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan kemajuan masyarakat dilihat dari sudut kebudayaan.

Melalui pembahasan tentang fungsi sosiologi untuk memahami gejala sosial, Anda diharapkan dapat mengembangkan cara berpikir kritis mengenai gejala sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.

 

Peran sosiolog dalam masyarakat

 

Sosiolog merupakan seseorang yang memiliki pengetahuan dan pendidikan dengan latar belakang ilmu sosiologi.  Seorang sosiolog memanfaatkan ilmu pengetahuannya bagi kesejahteraan masyarakat.  melalui pengetahuan yang dimilikinya sosiolog memiliki peran sebagai berikut.

 

a.             sosiolog sebagai peneliti sosial

 Sebagai seorang peneliti, sosiolog memiliki fungsi sebagai alat untuk memahami fenomena atau gejala sosial.  Melalui ilmu dan hasil penelitiannya, sosiolog dapat menjelaskan berbagai gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat.  penjelasan tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat berpikir kritis dan semakin menyadari realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat. 

 

 

 

Peneliti sosial memiliki berbagai manfaat.  Adapun manfaat penelitian sosial secara khusus sebagai berikut.

 

1.  Manfaat penelitian bagi peneliti sebagai berberikut. 

a)    Mengembangkan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya.

b)    mempertanggungjawabkan hasil penelitian baik kepada pribadi maupun orang lain.

c)    Dapat meningkatkan karir peneliti.

 

2.  Manfaat penelitian bagi ilmuwan sebagai berikut.

a)    menambah Khazanah ilmu pengetahuan.

b)    Menjadi referensi penelitian yang relevan bagi ilmuwan lainnya.

 

3.  Manfaat penelitian bagi pemerintah sebagai berikut.

a)    Memberikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan.

b)    Memberikan solusi dalam memecahkan masalah sosial di masyarakat.

 

B.   sosiolog sebagai konsultan kebijakan

 

Melalui ilmu dan hasil penelitiannya seorang sosiolog mampu memberikan penjelasan atas berbagai realitas sosial dalam masyarakat.  dengan demikian, sosiolog dapat menjadi sumber informasi terpercaya.  Sosiologi dapat memberikan saran atas pengambilan kebijakan sosial bagi pemerintah ataupun pihak-pihak yang membutuhkan saran dalam perencanaan sosial.

 

C.   sosiolog sebagai pendidik profesional

 

Melalui pendidikan yang dimilikinya, sosiolog dapat mendorong masyarakat berpikir kritis melalui pengajaran dan pendidikan misalnya melalui profesi guru dan dosen.

Sosiologi ini telah dipelajari peserta didik sejak Sekolah Menengah Pertama hingga tingkat perguruan tinggi.  Melalui tenaga pendidik yang profesional, sosiolog berperan Memberikan pengetahuan kepada peserta didik mengenai hubungan sosial dalam masyarakat.  Pengetahuan tersebut diharapkan menjadi bekal bagi peserta didik untuk siap terjun dalam kehidupan sosial masyarakat.

 

D.  sosiolog sebagai teknisi

            Teknisi merupakan orang-orang yang memberikan metode atau cara dalam bidang pekerjaan tertentu.  para teknisi sering dilibatkan dalam proses suatu bidang tertentu.  Teknisi biasanya dilibatkan dalam perencanaan pada suatu mekanisme kerja dalam pengertian ini teknisi tidak hanya dalam 1 pengertian ahli di bidang permesinan tetapi merupakan orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang sering diminta Ikut andil dalam suatu perencanaan pekerjaan.  Sebagai ilmu yang mempelajari perilaku masyarakat, perubahan sosial struktur sosial dan lembaga sosial sosiologi sering dimanfaatkan oleh pihak tertentu Sebagai contoh untuk perencanaan pembangunan ataupun perencanaan pendirian suatu perusahaan.

 

 

BENTUK HUBUNGAN SOSIAL INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM MASYARAKAT

  Hubungan sosial merupakan fenomena sosial yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan sosial dalam masyarakat heterogen cend...