Minggu, 05 April 2020

PAGI YANG MENYEBALKAN


(Ini edisi cerita tertunda dua tahun lalu, disaat males-malesnya nulis, semoga suka! Dan selamat bernostalgia dengan masa SMA 😊, plus mengobati rindu kelas setelah hampir 1 bulan ditinggalkan karena belajar dari rumah.😊)

#PAGIYANGMENYEBALKAN

Tuhan aku tidak berharap pagi ini ada, aku butuh ketenangan sebentar saja, paling tidak sampai hatiku nyaman kembali, lalu kenapa kau kirimkan mahluk menyebalkan ini dipagiku? Salah apa aku tuhan?
Dia terus saja mengikutiku dengan motornya pelan, sambil terus menampakan senyum yang bisa membuat siapa saja luluh, tapi tidak kali ini denganku, sebab senyumnya seperti mengatakan dia sedang mengejekku.
Ku langkahkan kaki semakin cepat, dan setelah ini aku berharap angkot segera muncul, sialnya sudah hampir lima menit aku berjalan namun tidak ada satu angkotpun yang lewat, padahal setiap harinya daerah rumahku tidak pernah sepi dari lalu lalang angkot, ahh.. Kenapa hari ini semesta seperti mendukung kesialanku.

"neng, yakin tetep mau jalan, angkotnya gak ada loh, lima belas menit lagi kita uda masuk." celetuknya dari belakang.

"kalau mau duluan silahkan! Aku tidak pernah memintamu mengikutiku." jawabku sembari terus berjalan.

"yakin? Pagi ini kita ada ulangan loh." bujuknya tak menyerah.

Astagfirullah, aku lupa pagi ini ada ulangan matematika, dan gurunya adalah pak Rudi, guru yang sangat terkenal dengan kedisiplinan seantero sekolah, kalau sampai terlambat aku tidak tahu apa yang akan terjadi denganku nanti.
Langkah kakiku berhenti.

"okeh, hanya kali ini, dan demi ulangan Pak Rudi" aku menoleh kepadanya sekaligus mengiyakan ajakannya.

"iyaa, demi ulangan pak Rudi." lalu ia menyodorkan helm kepadaku.

Ku ambil helm tersebut dan memakainya lalu naik ke motornya, disepanjang perjalanan menuju sekolah, tak sepatah katapun aku lontarkan, kami hanya berdiam menikmati perjalanan. Sesampainya disekolah, aku bergegas turun dan memberikan helm kepadanya.

"terima kasih, tumpangannya" lalu berlari kekelas meninggalkan dia sendiri di parkiran.

"hei.. Beib, baru nyampe? Maaf ya tadi ngebatalin janji gitu aja, habis motorku belum balik juga, jadi aku pergi bareng Dio, maaf ya beib, pleasee!"
Bebe menjelaskan panjang lebar alasannya tidak menjemputku sesampainya aku di tempat dudukku. Aku hanya menganguk tanpa melihat ke Bella. Aku mulai menyibukkan diri dengan membaca buku sebelum ulangan tiba.

"Beib.. Kamu marah ya? Please jangan marah yaa,  aku janji gak gitu lagi deh." Bujuk Bella yang bersalah karena melihatku hanya mengangguk dan tidak berkata sedikitpun.

"Be.. Uda yaa, aku uda maafun kamu, sekarang aku mau belajar dulu, kita ulangan bentar lagi." jawabku seraya menoleh kearahnya, karena jujur saja kalau dia sudah merengek seperti itu dan tidak direspon, dia akan terus mengganggu.

"okeh deh, kita belajar! Bella tersenyum dan mengambil bukunya.

Tak lama berselang, si biang masalah itu sudah berada dikelas, dia meminta teman kami yang duduk di belakangku untuk pindah ke bangkunya paling pojok, dan dengan santainya dia duduk, terus tersenyum dan bersenda gurau dengan teman semejanya.
.
.
.
Hari ini aku merasa waktu berjalan sangat lama, sedari tadi si biang masalah terus saja menggaguku, selalu ada saja alasan untuknya agar bisa bicara denganku, mulai dari sengaja duduk dibelakangku, mengirim kertas berisikan tulisan "kok langsung lari tadi" dan tidak ku respon sama sekali, membututiku dan ikut makan kekantin yang biasanya tidak pernah ia kunjungi, ikut gabung bersama dengan teman-temanku, dan masih banyak lagi.

"Beib.. Kamu ngerasa gak? Kenapa si Adi jadi aneh? Hmm..." Tak ayal semua yang dilakukan si biang masalah membuat Bella bertanya.

"Gak, biasa aja, mungkin dia sedang bosan."  jawabku sambil terus melirik jam tangan, karena lima menit lagi kami akan pulang, dan aku ingin segera keluar dari kelas dan menyudahi situasi yang paling menyebalkan sedari pagi.

"Masa sihh? Aku rasa dia aneh, buktinya...."

TRINGGGGG....

Belum Bella meyudahi perkataannya, bel pulang berbunyi, dan aku secepat kilat menyambar tasku keluar dari kelas, setengah berlari menuju gerbang, syukurnya jam terakhir guru kami tidak masuk, jadi aku tidak punya alasan untuk berlama-lama di kelas seperti biasanya.

"Ihh... Kebiasaan deh, orang belum selesai ngomong, uda kabur aja..." teriak Bella dari kelas.

Sudahlah, aku hanya ingin mengkahiri hari ini Be, aku tidak ingin dia datang lagi menjadi pahlawan kesingan setelah dia membuat banyak masalah dalam hidupku..

#tobecontinue

(kalau ingin membaca part sebelumnya silahkan klik link ini ya https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=400064570388880&id=397060384022632 terima kasih 🙏)

BENTUK HUBUNGAN SOSIAL INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM MASYARAKAT

  Hubungan sosial merupakan fenomena sosial yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan sosial dalam masyarakat heterogen cend...