Beberapa waktu yang lalu berseliweran di timeline media sosial tentang pendapat orang-orang
bagaimana sikap Mbak Najwa Sihab ketika memborbadir Pak Anies Bahwedan tentang 100 hari kerjanya.
Kebanyakan pendapat dari para netter mengkritik cara Mbak Najwa memberi
pertanyaan dan memotong jawaban Pak
Anies, intinya Mbak Najwa salah, dianggap tidak berkopeten dibidang
jurnalistik.
Saya
nonton acara itu, memang benar pertanyaan Mbak Najwa dan jawaban Pak Anies
berlomba-lomba, tapi menurut saya itu hal yang biasa, Pak Anies juga
menjawabnya dengan kopeten dan tetep “stay cool” walaupun kadang terlihat
sedikit emosi, begitu juga Mbak Najwa walaupun berapi-api ketika memborbadir
Pak Anies dengan pertanyaan dan pendapatnya tetapi masih terlihat “elegan”.
Disini
saya tidak sedang ingin membahas tentang cara Mbak Najwa dan Pak Anies, tetapi
lebih kepada pandangan netter, tidak ada yang bisa memaksa netter untuk
menyukai atau membenci sesuatu, karena itu adalah hak setiap orang.
Saya
hanya akan menghubungkan konsep manusia “modern” dangan sikap netter jaman
sekarang.
Ada
9 konsep manusia modern menurut Alex Inkeles,
1. Memiliki sikap hidup untuk
menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
2. Menyatakan pendapat atau opini
mengenai lingkungan sendiri atau hal yang terjadi jauh diluar lingkungan serta
dapat bersikap demokratis.
3. Menghargai waktu dan lebih banyak
berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.
4. Memiliki perencanaan dan
pengorganisasian.
5. Percaya diri.
6. Perhitungan.( Saya melihat
perhitungan disini sama dengan perencanaan yang
lebih matang, bukan lebih kepada konotasi “pelit”)
7. Menghargai harkat hidup manusia
lain.
8. Berfikir ilmiah.
9. Menjunjung tinggi suatu sikap
dimana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya di
masyarakat. (Untuk yang satu ini saya lebih suka memahaminya sebagai sesuatu
yang “Objektif”)
Melihat
sembilan konsep tentang manusia modern ini,

Berkutnya
dalam konsep manusia modern kita juga harus bisa menghargai waktu dan lebih
banyak berorientasi pada masa depan atau lebih singkatnya manusia modern itu
harus bisa moveon, nah untuk yang satu ini ketika dikaitkan dengan komentar dan
opini netter di dunia maya kebanyakan diantaranya mereka masih belum bisa move
on dari masa lalu, akubatnya banyak sekali komentar-komentar atau opini-opini
yang terkesan seperti “provokasi”. Untuk hal yang satu ini mungkin saya hanya
bisa menyarakan kepada pembaca, agar lebih selektif dalam membaca komentar
ataupun opini publik, kadang opini yang berkembang juga bisa menggiring kita
untuk berfikir yang sama, oleh sebab itu kita harus lebih pintar dalam mencerna
opini dan komentar netter. (mungkin juga opini saya ini, walaupun sebenarnya
gak ada niat buat menggiring opini sihhh J).
Konsep
manusia modern berikutnya memiliki perencanaan, percaya diri, dan perhitungan.
Dalam beropini ketiga ini termasuk pondasinya (menurut saya) karena saat
beropini kita harus punya perencanaan yang baik, percaya diri yang baik, dan
perhitungan baik pula, kenapa?? sebab ketika kamu ingin membuat suatu opini
tentang apapun kamu harus punya tiga hal tersebut supaya opinimu mateng dan
yang pasti kamu tidak akan terkesan menggiring opini orang lain, kebanyakan
opini dan komentar para netter di media sosial itu terkesan hanya mengikuti isu
yang berkembang dan emosi semata.
Next,
menghargai harkat hidup manusia lain, ini penting! Karena saat menulis sebuah
opini atau komentar atas sebuah opini yang pasti ada dipikiran pertama
bagaimana kita harus menghargai pendapat orang atau apapun yang orang lain
lakukan, bukan dengan mencela, menghina, ataupun mencacinya karena hanya merasa
tidak setuju dengan pendapat orang tersebut. Lagi-lagi disini kita tidak
dianjurkan untuk melihat sisi negatif orang lain. Sedangkan dalam komentar dan
opini-opini yang berseliweran tentang isu tersebut kebanyakan melihat sisi
negatifnya ketimbang mengulik sisi positif dari talk show tersebut.
Lanjut,
berfikir ilmiah menjadi konsep manusia modern berikutnya, ketika berkomentar
ataupun beropini seseorang harus mampu berpikir ilmiah, yah paling gak
kajiannya yang bisa dibuktikan secara keilmuan ajalah, jangan yang hanya
berdasarkan perasangka semata. Biasanya komentar yang berdasarkan perasangka
atau praduga ini akan berakhir pada komentar atau opini jahat, isinya pastilah
yang nyelekit dihati, kebanyakan komentar ataupun opini tentang talk show ini
hanya komentar jahat yang intinya menghina, atau menjatuhkan salah satu
diantara kedua orang terlibat dalam talk show tersebut, gak ada kajian positif
dari opini ataupun komentarnya.
Dan
yang terakhir adalah “objektif”, dalam berkomentar ataupun beropini kita harus
objektif jangan subjektif, karena kalau kita memberi komentar yang objektif
komentar dan opini yang kita berikan tidak terkesan berpihak tapi lebih
fleksibel aja, berbeda ketika kita memberikan komentar atau opini dengan
pandangan subjektif, kita terkesan lebih membandingkan sesuatu, di dalam
komentar dan opini tentang talk show tersebut kebanyakan (walaupun tidak semua)
pandangaannya lebih subjektif. Jadi lebih banyak kesan para netter
membandingkan atau mengagungkan salah satu diantaranya.
Menjadi
manusia modern yang kritis adalah tuntutan globalisasi itu pasti,tapi ada
baiknya kita lebih terbuka dalam menilai suatu isu, tidak selalu memandang
segala sesuatu itu dari sisi negatifnya saja tetapi juga dapt melihat sisi
positifnya, supaya kita tidak menjadi manusia yang “pendek akal” yang mudah
menilai segala sesuatu hanya dengan satu sudut pandang saja
Selamat
malam dan salam damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar