Rabu, 21 Februari 2018

KONTROVERSI MATA NAJWA 100 HARI ANIES-SANDI

Beberapa waktu yang lalu berseliweran di timeline media sosial tentang pendapat orang-orang bagaimana sikap Mbak Najwa Sihab ketika memborbadir  Pak Anies Bahwedan tentang 100 hari kerjanya. Kebanyakan pendapat dari para netter mengkritik cara Mbak Najwa memberi pertanyaan dan memotong jawaban Pak  Anies, intinya Mbak Najwa salah, dianggap tidak berkopeten dibidang jurnalistik.
Saya nonton acara itu, memang benar pertanyaan Mbak Najwa dan jawaban Pak Anies berlomba-lomba, tapi menurut saya itu hal yang biasa, Pak Anies juga menjawabnya dengan kopeten dan tetep “stay cool” walaupun kadang terlihat sedikit emosi, begitu juga Mbak Najwa walaupun berapi-api ketika memborbadir Pak Anies dengan pertanyaan dan pendapatnya tetapi masih terlihat “elegan”.
Disini saya tidak sedang ingin membahas tentang cara Mbak Najwa dan Pak Anies, tetapi lebih kepada pandangan netter, tidak ada yang bisa memaksa netter untuk menyukai atau membenci sesuatu, karena itu adalah hak setiap orang.
Saya hanya akan menghubungkan konsep manusia “modern” dangan sikap netter jaman sekarang.
Ada 9 konsep manusia modern menurut Alex Inkeles,
1.      Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
2.      Menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungan sendiri atau hal yang terjadi jauh diluar lingkungan serta dapat bersikap demokratis.
3.      Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.
4.      Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5.      Percaya diri.
6.      Perhitungan.( Saya melihat perhitungan disini sama dengan perencanaan yang  lebih matang, bukan lebih kepada konotasi “pelit”)
7.      Menghargai harkat hidup manusia lain.
8.      Berfikir ilmiah.
9.      Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya di masyarakat. (Untuk yang satu ini saya lebih suka memahaminya sebagai sesuatu yang “Objektif”)
Melihat sembilan konsep tentang manusia modern ini,
Dari sembilan konsep manusia modern tersebut ada satu konsep yang lebih dominan digunakan para netter dengan latar belakang modernisasi yaitu “menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungan sendiri atau hal yang jauh diluar lingkungannya” seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa tidak ada yang bisa memaksa para netter untuk menyukai atau membenci sesuatu karena setiap orang berhak untuk berpendapat dan beropini, akan tetapi dari sekian banyak opini yang berseliweran di dunia maya kebanyakan itu tidak sesuai dengan konsep “manusia modern” sebab banyak diantaranya yang berpendapat lebih menilai sisi negatif dari setiap persoalan. Padahal jika kita melihat lebih jauh tentang konsep tersebut, kita berhak beropini, kita berhak berpendapat tetapi harus lebih demokrasi. Kita dituntut untuk lebih terbuka terhadap hal-hal baru dan perubahan, walaupun dalam kenyataannya tidak semua hal baru itu berdampak positif dalam kehidupan kita oleh sebab itu kita harus bisa memfilternya agar sesuai dengan kehidupan kita.
Berkutnya dalam konsep manusia modern kita juga harus bisa menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi pada masa depan atau lebih singkatnya manusia modern itu harus bisa moveon, nah untuk yang satu ini ketika dikaitkan dengan komentar dan opini netter di dunia maya kebanyakan diantaranya mereka masih belum bisa move on dari masa lalu, akubatnya banyak sekali komentar-komentar atau opini-opini yang terkesan seperti “provokasi”. Untuk hal yang satu ini mungkin saya hanya bisa menyarakan kepada pembaca, agar lebih selektif dalam membaca komentar ataupun opini publik, kadang opini yang berkembang juga bisa menggiring kita untuk berfikir yang sama, oleh sebab itu kita harus lebih pintar dalam mencerna opini dan komentar netter. (mungkin juga opini saya ini, walaupun sebenarnya gak ada niat buat menggiring opini sihhh J).
Konsep manusia modern berikutnya memiliki perencanaan, percaya diri, dan perhitungan. Dalam beropini ketiga ini termasuk pondasinya (menurut saya) karena saat beropini kita harus punya perencanaan yang baik, percaya diri yang baik, dan perhitungan baik pula, kenapa?? sebab ketika kamu ingin membuat suatu opini tentang apapun kamu harus punya tiga hal tersebut supaya opinimu mateng dan yang pasti kamu tidak akan terkesan menggiring opini orang lain, kebanyakan opini dan komentar para netter di media sosial itu terkesan hanya mengikuti isu yang berkembang dan emosi semata.
Next, menghargai harkat hidup manusia lain, ini penting! Karena saat menulis sebuah opini atau komentar atas sebuah opini yang pasti ada dipikiran pertama bagaimana kita harus menghargai pendapat orang atau apapun yang orang lain lakukan, bukan dengan mencela, menghina, ataupun mencacinya karena hanya merasa tidak setuju dengan pendapat orang tersebut. Lagi-lagi disini kita tidak dianjurkan untuk melihat sisi negatif orang lain. Sedangkan dalam komentar dan opini-opini yang berseliweran tentang isu tersebut kebanyakan melihat sisi negatifnya ketimbang mengulik sisi positif dari talk show tersebut.
Lanjut, berfikir ilmiah menjadi konsep manusia modern berikutnya, ketika berkomentar ataupun beropini seseorang harus mampu berpikir ilmiah, yah paling gak kajiannya yang bisa dibuktikan secara keilmuan ajalah, jangan yang hanya berdasarkan perasangka semata. Biasanya komentar yang berdasarkan perasangka atau praduga ini akan berakhir pada komentar atau opini jahat, isinya pastilah yang nyelekit dihati, kebanyakan komentar ataupun opini tentang talk show ini hanya komentar jahat yang intinya menghina, atau menjatuhkan salah satu diantara kedua orang terlibat dalam talk show tersebut, gak ada kajian positif dari opini ataupun komentarnya.
Dan yang terakhir adalah “objektif”, dalam berkomentar ataupun beropini kita harus objektif jangan subjektif, karena kalau kita memberi komentar yang objektif komentar dan opini yang kita berikan tidak terkesan berpihak tapi lebih fleksibel aja, berbeda ketika kita memberikan komentar atau opini dengan pandangan subjektif, kita terkesan lebih membandingkan sesuatu, di dalam komentar dan opini tentang talk show tersebut kebanyakan (walaupun tidak semua) pandangaannya lebih subjektif. Jadi lebih banyak kesan para netter membandingkan atau mengagungkan salah satu diantaranya.
Menjadi manusia modern yang kritis adalah tuntutan globalisasi itu pasti,tapi ada baiknya kita lebih terbuka dalam menilai suatu isu, tidak selalu memandang segala sesuatu itu dari sisi negatifnya saja tetapi juga dapt melihat sisi positifnya, supaya kita tidak menjadi manusia yang “pendek akal” yang mudah menilai segala sesuatu hanya dengan satu sudut pandang saja

Selamat malam dan salam damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BENTUK HUBUNGAN SOSIAL INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM MASYARAKAT

  Hubungan sosial merupakan fenomena sosial yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan sosial dalam masyarakat heterogen cend...