Senin, 26 Oktober 2020

PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

 

 

  A. Terjadinya permasalahan sosial

            Setiap individu memiliki permasalahan dalam kehidupannya sehari-hari. Permasalahan hidup yang dihadapi individu dapat digunakan sebagai sarana membentuk pribadi yang lebih baik. Begitu pula masalah yang terjadi dalam masyarakat. Permasalahan yang dialami masyarakat disebut permasalahan sosial. Salah satu faktor penyebab terjadinya permasalahan sosial adalah adanya suatu sistem yang buruk dan harus segera diperbaiki. Dampak permasalahan sosial tersebut mungkin juga Anda rasakan karena anda merupakan bagian dari masyarakat.

 

1.      Pengertian permasalahan sosial

 Berikut Beberapa definisi permasalahan sosial menurut para ahli.

a.    Menurut Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul patologi sosial, Permasalahan sosial merupakan semua bentuk tingkah laku yang melanggar adat istiadat masyarakat. permasalahan sosial dapat terjadi karena sebagian besar masyarakat menganggap adanya situasi yang bersifat mengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya, Dan merugikan banyak orang.

b.    Menurut St. vembriarto,  Permasalahan sosial adalah suatu proses dalam masyarakat dilihat dari sudut pandang yang tidak diinginkan.

c.    Menurut Soerjono Soekanto,  Permasalahan sosial merupakan permasalahan yang berhubungan dengan nilai moral masyarakat dan lembaga sosial masyarakat. Permasalahan sosial perlu memperhatikan ukuran-ukuran masyarakat tentang hal yang dianggap baik dan buruk.

d.    Menurut roucek dan Warren, permasalahan sosial merupakan masalah yang timbul oleh masyarakat itu sendiri dan melibatkan sejumlah besar manusia dalam pemenuhan kehendak biologi serta sosialnya.

e.    Menurut Kamus Sosiologi yang ditulis Agung Tri Haryanto dan Eko Sujatmiko, permasalahan sosial merupakan ketidak sesuaian antara unsur-unsur Kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan/menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok dari anggota kelompok sosial sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

 

            Permasalahan sosial merupakan hasil proses perkembangan masyarakat. dengan demikian, Terjadinya permasalahan sosial dalam masyarakat merupakan sesuatu yang wajar. Permasalahan sosial merupakan ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat yang membahayakan kehidupan sosial. Permasalahan sosial dapat mempercepat perubahan sosial dalam masyarakat. Permasalahan sosial mendorong masyarakat berupaya mengatasi perubahan sosial sehingga tercipta kehidupan sosial yang lebih baik.

 

2.  Latar belakang munculnya permasalahan sosial

            Terdapat berbagai permasalahan sosial dalam masyarakat. Kondisi tersebut terjadi karena Perbedaan latar belakang permasalahan sosial tersebut. oleh karena itu, Dalam memahami permasalahan sosial perlu mengenal latar belakang terjadinya permasalahan sosial dalam masyarakat. Permasalahan sosial dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut.

a.     Adanya penyimpangan sosial di lingkungan masyarakat.

b.     Adanya pengangguran atau pembatasan sumber daya alam.

c.     Bertambah atau berkurangnya penduduk.

d.     Adanya ketimpangan dalam proses pembentukan kebijakan

 

Secara umum, permasalahan sosial terjadi karena adanya ketimpangan antara harapan dan kenyataan sebagai akibat interaksi sosial dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, permasalahan sosial dapat timbul dari kekurangan dalam diri manusia ataupun kelompok Karena faktor-faktor berikut.

a.    Faktor ekonomi berkaitan dengan pendapatan, kekayaan, dan upaya pemenuhan kebutuhan hidup. faktor ekonomi juga berhubungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan seperti sandang pangan, dan papan.

b.    Faktor biologis,  Disebabkan oleh gangguan fisik seperti penyakit dan gangguan kesehatan. Sebagai contoh, munculnya wabah penyakit menular dapat mendorong permasalahan sosial dalam bidang kesehatan.

c.    Faktor psikologis berkaitan dengan cara berpikir, kemauan, emosi, dan perilaku. Gangguan psikologi menunjukkan keadaan keadaan yang tidak normal. Gangguan tersebut dibagi menjadi dua yaitu gangguan saraf dan gangguan jiwa. ketidaknormalan tersebut terlihat dari berbagai gejala antara lain munculnya rasa tegang, putus asa, murung,  gelisah,cemas, histeris, ketakutan, dan pikiran-pikiran negatif lainnya.  Orang yang memiliki gangguan kejiwaan dapat melakukan tindakan merugikan orang lain tanpa disadarinya. Sebagai contoh orang gila membuat kerusuhan di pasar tradisional sehingga mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

d.    Faktor kebudayaan berhubungan dengan nilai dan norma masyarakat seperti adat istiadat dan kebiasaan. Setiap masyarakat memiliki latar belakang budaya yang berbeda. oleh karena itu,  Penanaman nilai budaya menyimpang dan perbedaan kebudayaan dapat menyebabkan permasalahan sosial. Sebagai contoh budaya malas dapat menyebabkan masyarakat enggan melakukan perubahan dan perbedaan budaya dapat menyebabkan konflik dalam masyarakat.

 

3.  Permasalahan sosial dari sudut pandang Sosiologi

            Salah satu kegunaan ilmu sosiologi adalah memecahkan permasalahan sosial. Untuk menentukan suatu hal termasuk permasalahan sosial sosiologi membutuhkan beberapa kriteria atau ukuran tertentu. menurut Robert k Merton dan Robert a nisbet, Suatu masalah termasuk permasalahan sosial jika memenuhi kriteria berikut.

a.     Sumber-sumber permasalahan sosial

Permasalahan sosial dapat disebabkan oleh interaksi dinamika, Dan perubahan sosial dalam masyarakat titik contoh permasalahan pengangguran. Menurut BPS tahun 2016 jumlah tenaga kerja Indonesia mencapai 127,8 juta jiwa. Dari keseluruhan jumlah tenaga kerja tersebut jumlah pengangguran sekira 7 juta jiwa. Pengangguran menjadi salah satu permasalahan sosial dalam masyarakat. pengangguran dapat terjadi karena banyaknya populasi penduduk, terbatasnya kesempatan kerja, Dan rendahnya tingkat pendidikan.  Masalah pengangguran dapat diselesaikan apabila faktor-faktor penyebab pengangguran dapat diatasi seperti menekan laju pertumbuhan penduduk. untuk mencegah laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat pemerintah menetapkan kebijakan seperti program Keluarga Berencana (KB).  Kebijakan pembangunan dalam bidang kependudukan ini akan berhasil jika disertai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Apabila tidak diimbangi upaya peningkatan kesejahteraan pengangguran semakin meningkat.

            Selain campur tangan manusia permasalahan sosial dapat terjadi karena faktor alam misalnya bencana alam. bencana alam seperti gempa, Tsunami, dan banjir bukan merupakan permasalahan sosial akan tetapi dampak yang ditimbulkan bencana tersebut menjadi permasalahan sosial.  Sebagai contoh banjir bandang menyebabkan rusaknya rumah warga timbulnya penyakit hilangnya harta benda dan jatuhnya korban jiwa. Ilmu sosiologi tidak mengkaji tentang terjadinya bencana alam akan tetapi mengkaji dampak bencana alam bencana alam tersebut menjadi sumber permasalahan sosial karena berdampak luas bagi masyarakat.

 

b.     Kriteria utama permasalahan sosial

Permasalahan sosial terjadi karena adanya ketidak sesuaian antara nilai-nilai sosial dengan kenyataan dan tindakan sosial dalam masyarakat. Artinya terdapat perbedaan antara anggapan masyarakat tentang sesuatu yang seharusnya terjadi dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai macam permasalahan sosial bergantung pada nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Nilai dan norma sosial berfungsi sebagai pedoman atau patokan untuk menentukan suatu yang benar dan salah. dengan demikian latar belakang kebudayaan/nilai norma masyarakat yang berbeda mendorong munculnya permasalahan sosial yang berbeda pula.

 Masyarakat memiliki kriteria tertentu dalam menentukan suatu permasalahan sosial. Kriteria tersebut dilatarbelakangi oleh nilai dan norma dalam masyarakat misalnya masalah tradisi mudik masyarakat Indonesia menjelang hari raya idulfitri. mudik dianggap tradisi penting bagi sebagian masyarakat Indonesia. Masyarakat yang merayakan hari raya Idul Fitri kembali ke pulang ke kampung halaman masing-masing untuk merayakan hari raya bersama keluarga.  tradisi mudik dapat menjadi permasalahan sosial karena melibatkan Sebagian besar masyarakat dan memerlukan perhatian pemerintah dalam mengantisipasi fenomena tersebut.  Sementara itu di negara-negara lain mudik tidak termasuk permasalahan sosial karena adanya perbedaan tradisi.

 

c.     Pihak yang menetapkan permasalahan sosial

            Permasalahan sosial dapat ditentukan oleh beberapa pihak yang memiliki kekuasaan dan wewenang untuk membuat serta Menentukan kebijakan sosial. pihak-pihak tersebut yaitu pemerintah (presiden), tokoh masyarakat, dan pemuka agama.  Oleh karena itu setiap anggota masyarakat tidak dapat menetapkan permasalahan sosial secara mandiri. Upaya menetapkan permasalahan sosial dilakukan oleh peneliti lapangan untuk mengetahui kenyataan kenyataan dalam masyarakat. Sikap masyarakat itulah yang dapat menentukan bahwa suatu gejala sosial dapat menjadi permasalahan sosial atau tidak.

 

 

d.     Manifest social problem dan latent social problem

            Manifest social problem merupakan permasalahan sosial yang timbul sebagai akibat ketidak sesuaian Antara tindakan dan nilai serta norma sosial dalam masyarakat. Permasalahan sosial ini tampak nyata dan dampaknya dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Contoh manifest social problem adalah kemacetan. kemacetan biasanya terjadi pada kehidupan sosial masyarakat perkotaan.  banyaknya pengguna kendaraan pribadi yang tidak diimbangi peningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai dapat memperparah kemacetan.

 Latent social problem menyangkut hal-hal nyata yang berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat, Tetapi tidak disadari atau diakui oleh masyarakat. Contoh latihan social problem yaitu polusi udara dan pemanasan global. Polusi udara dan pemanasan global merupakan dampak lanjutan dari terjadinya kemacetan di perkotaan. permasalahan polusi udara dan pemanasan global tidak dapat dirasakan secara langsung tetapi masalah tersebut nyata dan dapat menyebabkan kerugian bagi kehidupan manusia.

 

e.     Perhatian masyarakat terhadap permasalahan sosial

            Tidak semua permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dikategorikan permasalahan sosial. Suatu masalah yang belum tentu merupakan permasalahan sosial dapat berubah menjadi permasalahan sosial. Semakin banyak masyarakat berikan tanggapan terhadap suatu permasalahan, semakin besar pula potensi suatu masalah dianggap permasalahan sosial misalnya masalah kecelakaan, pencurian dan perkelahian. Permasalahan tersebut pada awalnya merupakan masalah biasa dan tidak merugikan orang banyak. Akan tetapi masalah tersebut berkembang menjadi permasalahan sosial karena dipengaruhi oleh faktor perilaku menyimpang, sorotan media, dan antusiasme masyarakat.

            Media massa digunakan sebagai sarana penyampaian informasi yang efektif. Berbagai fenomena diberitakan melalui media massa untuk dikonsumsi masyarakat.  Semakin sering media massa memberitakan suatu permasalahan maka permasalahan tersebut semakin mendapat banyak perhatian masyarakat. Media massa sering menyoroti dan memberitakan penyimpangan sosial seperti aksi kekerasan dan pornografi. Berita tentang aksi kekerasan dan pornografi tersebut dapat merebut perhatian masyarakat sekaligus menjadi permasalahan sosial.

 

4.   Partikularisme kelompok dan Dilema pembentukan kepentingan publik

            Setiap manusia memiliki dua Kepentingan yang tidak dapat dipisahkan yaitu kepentingan individu/kelompok dan kepentingan bersama. sebagai makhluk sosial artinya kita lebih mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Kepentingan publik berpengaruh terhadap penerapan kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah titik pada kenyataannya kebijakan publik diterapkan oleh pemerintah tidak selalu berjalan sesuai harapan dan kenyataan dalam masyarakat. Terlebih jika berbenturan dengan kepentingan kelompok tertentu.  benturan tersebut dapat menyebabkan permasalahan sosial.

            Masalah yang digolongkan sebagai permasalahan sosial oleh suatu kelompok belum tentu dianggap sebagai sebuah permasalahan sosial oleh publik. Sebaliknya masalah yang digolongkan sebagai permasalahan sosial oleh publik belum tentu dianggap sebagai permasalahan sosial oleh suatu kelompok. Dengan demikian terjadi Dilema pembentukan kepentingan kelompok dan kepentingan publik.

            Perbedaan antara kepentingan individu/kelompok dan kepentingan publik berpotensi menimbulkan konflik apabila suatu kelompok menganut partikularisme. Untuk menghindari terjadinya konflik diperlukan suatu tatanan norma yang harus dipahami oleh semua anggota masyarakat. Upaya ini dilakukan agar tercipta keseimbangan antara kepentingan individu/kelompok dan kepentingan publik.

            Edward T. Hall  Menjelaskan bahwa kelompok partikularisme lebih mengutamakan kepentingan kelompok dari sendiri golongan diatas kepentingan bersama. partikularisme kelompok dapat terjadi karena adanya kesamaan asal daerah, Suku, agama, dan ras.  Oleh karena itu partikularisme menyebabkan munculnya sikap egois dan cenderung tertutup dengan kebudayaan lain. Partikularisme juga dapat menimbulkan sikap primordialisme dan etnosentrisme. Untuk menghindari dampak negatif tersebut masyarakat perlu menanamkan Sikap saling menghormati dan bekerjasama.



Sumber : Buku Sosiologi Perminatan Ilmu-ilmu Sosial oleh Farida Rahmawati dan Fitria Wijayanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BENTUK HUBUNGAN SOSIAL INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM MASYARAKAT

  Hubungan sosial merupakan fenomena sosial yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan sosial dalam masyarakat heterogen cend...